Kemendag Ungkap Penyebab Penumpukan Kontainer di Pelabuhan
Kemendag Ungkap Penyebab Penumpukan Kontainer di Pelabuhan
Ribuan kontainer diketahui tertahan di berbagai pelabuhan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjelaskan alasan di balik penumpukan ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, menyatakan bahwa ribuan kontainer tertahan akibat adanya persyaratan izin impor, yaitu pertimbangan teknis (Pertek) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memakan waktu lama. Menanggapi hal ini, pemerintah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag Nomor 8 Tahun 2024 tentang Larangan Perbatasan (Lartas) Barang Impor.
Dengan perubahan kebijakan ini, tujuh komoditas kini tidak memerlukan Pertek. Komoditas tersebut meliputi elektronik, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetik dan perbekalan rumah tangga, alas kaki, pakaian jadi dan aksesorisnya, tas, serta katup. Meskipun demikian, komoditas tersebut masih memerlukan pengawasan di perbatasan.
"Kita mengetahui bahwa penumpukan kontainer di pelabuhan terjadi karena adanya kendala perizinan teknis untuk komoditas tertentu. Pertek adalah salah satu persyaratan impor yang diusulkan oleh Kemenperin untuk dimasukkan dalam Permendag Nomor 36," ujar Budi dalam konferensi pers mengenai Permendag No. 8 Tahun 2024.
Dengan langkah ini, diharapkan proses impor akan menjadi lebih efisien, mengurangi penumpukan kontainer, dan memperlancar arus barang di pelabuhan.
Perkembangan ini juga memberikan peluang besar bagi bisnis grosir online dan distributor barang import dari China, mengingat semakin banyaknya barang impor murah yang dapat diakses melalui toko China online. Dukungan jasa impor yang andal juga berperan penting dalam memastikan kelancaran distribusi produk dari supplier murah ke pasar domestik. Selain itu, aplikasi 1688 dan aplikasi Taobao semakin mempermudah akses konsumen dan reseller untuk mendapatkan barang impor murah dengan berbagai pilihan yang lebih luas.